Lacak

Minggu, 09 Maret 2014

Sejarah Hari Wanita Sedunia

Tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Wanita Internasional atau Hari Wanita Sedunia. Tahukah Anda bagaimana sejarah Hari Wanita Sedunia ini? Berikut pembahasan tentang sejarah Hari Perempuan Sedunia yang saya kutip dari www.kumpulansejarah.com.



Sejak masa Yunani Kuno, pergolakan dan ketidakadilan terhadap perempuan sudah terjadi. Saat itu,untuk menghentikan peperangan, Lysistrata membuat gerakan perempuan stop berhubungan seksual dengan pasangan mereka. Sementara dalam Revolusi Prancis, perempuan di Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan 'Kemerdekaan, Kesetaraan dan Kebersamaan’ menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.


Ide peringatan Hari Perempuan Sedunia telah berkembang sejak seabad yang lalu. Saat itu dunia industri sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan. Masa itu juga mengalami peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan banyaknya muncul paham-paham radikal.

Tepatnya pada tahun 1908 terjadi kegelisahan besar dan debat kritis di kalangan perempuan. Kala itu timbul anggapan bahwa terjadi tekanan dan perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Puncaknya adalah long march sekitar 15 ribu perempuan di New York, Amerika Serikat sebagai bentuk aksi protes. Dalam aksinya perempuan meminta pengurangan jam kerja, upah yang lebih layak, dan hak pilih dalam pemilu.

Setahun berikutnya pada 1909, gerakan perempuan didukung oleh kalangan sosialis Amerika mendeklarasikan bahwa 28 Februari sebagai hari perempuan. Hingga 1913, perempuan Amerika terus merayakan hari perempuan pada 28 Februari.

Perubahan Hari Perempuan dari tanggal 28 Februari menjadi 8 Maret juga memiliki sejarah berliku. Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Konferensi melibatkan 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, kelompok pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota Parlemen Finlandia. 

Clara Zetkin, pemimpin lembaga perempuan pada Partai Demokrasi Sosialis Jerman mengusulkan agar seluruh negara memperingati hari perempuan pada tanggal yang sama. Tujuannya untuk memperkuat tuntutan mereka.

Pada 1911, mengikuti keputusan konferensi, hari perempuan internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri kampanye memperjuangkan hak perempuan bekerja, memiliki hak pilih, mengikuti pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. Namun, kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret, terjadi peristiwa “Segitiga Api” di New York yang merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja. 

Sebagian besar mereka orang Italia dan imigran Yahudi. Bencana itu membuat Amerika lebih memperhatikan kondisi pekerja dan undang-undang buruh.

Sejarah berlanjut di Benua Eropa. Kala masa Perang Dunia I, sekitar 1913 dan 1914, hari perempuan sedunia juga menjadi cara memprotes perang alias gerakan perdamaian. Para perempuan berunjuk rasa, baik untuk memprotes perang maupun sebagai aksi solidaritas sesama aktivis perempuan. 

Tahun 1917, perempuan Rusia kembali menggelar aksi protes atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang melalui kampanye “Bread and Roses”. Protes itu terjadi pada Ahad, 23 Februari, menurut kalender Julian yang digunakan di Rusia, atau 8 Maret menurut tanggalan Gregorian. 

Meski ditentang pemimpin politik negeri itu, mereka tak mundur dan terus memprotes hingga empat hari kemudian, Tsar runtuh. Akhirnya, pemerintah provinsi memberi hak pilih pada perempuan di sana. Sejak itulah, hari perempuan diperingati pada 8 Maret.

Sejak tahun 2000, hari perempuan internasional menjadi hari libur resmi di Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, Kuba, Georgia, dan Guinea-Bissau. Negara lainnya, Eritrea, Kazakstan, Kirgistan, Laos, Moldova, Mongolia, Montenegro, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraine, Uzbekistan, Vietnam dan Zambia juga memberikan tanggal merah di Hari Perempuan Sedunia. Namun untuk Cina, Madagaskar, serta Nepal, hari libur hanya berlaku bagi perempuan.


---------
Harusnya saya buat ini dari kemarin, tapi karena kemarin jaringan tidak mendukung, telat sehari tidak masalah kan?

Selamat Hari Wanita Sedunia buat semua Wanita di dunia ini. Semoga kita semua bisa menjadi Wanita Luar Biasa yang sukses dunia dan akhirat.


2 komentar:

  1. Salam kenal. Maaf karena saya baru melihat komentar Anda hari ini. Terima kasih banyak informasinya. :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...